
DuniaTimteng – Berikut kami sajikan 10 tempat paling bersejarah di kota Madinah Munawwarah-Arab Saudi yang biasa menjadi destinasi para jamaah Haji dan Umroh dari Indonesia:
Masjid Nabawi berada di Kota Madinah, Arab Saudi. Masjid ini dibangun oleh Nabi Muhammad SAW dan menjadi tempat makam beliau dan para sahabatnya. Masjid ini merupakan salah satu Masjid yang utama bagi umat Muslim setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjidil Aqsa di Yerusalem, Palestina.
Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun oleh Rasulullah SAW setelah Masjid Quba yang didirikan dalam perjalanan hijrah beliau dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun sejak saat-saat pertama Rasulullah SAW tiba di Madinah, tepatnya di tempat unta tunggangan Nabi SAW menghentikan perjalanannya.
Makam Nabi Muhammad SAW salah satu tempat bersejarah madinah yang terletak di sebelah timur Masjid Nabawi. Di tempat ini dahulu terdapat dua rumah, yaitu rumah Rasulullah SAW bersama Aisyah dan rumah Ali dengan Fatimah. Sejak Rasulullah SAW wafat pada tahun 11 H (632 M), rumah Rasulullah SAW terbagi dua.
Bagian arah kiblat (selatan) untuk makam Rasulullah SAW dan bagian utara untuk tempat tinggal Aisyah. Sejak tahun 678 H (1279 M), pada masa Dinasti Mamluk, di atasnya dipasang Kubah Hijau. Tepat di bawah Kubah Hijau jasad Rasulullah SAW dimakamkan. Di situ juga dimakamkan kedua sahabat, Abu Bakar dan Umar bin Khattab yang dimakamkan dibawah kubah, berdampingan dengan makam Rasulullah SAW.
Raudhah adalah ruang di bagian depan sisi kiri Masjid Nabawi Madinah, terletak di antara mimbar dan kamar Rasulullah SAW. Bagi jutaan jamaah haji dari seluruh penjuru dunia yang sedang berada di Madinah, Raudhah menjadi salah satu tempat yang paling dituju untuk bermunajat dalam rangkaian ibadah, setelah Arafah dan Multazam di Masjidil Haram.
Raudhah adalah tempat yang memiliki keutamaan karena rahmat dan anugerah kebahagiaan yang turun ke tempat itu dipercaya seperti anugerah yang turun ke taman surga, karena banyaknya dzikir kepada Allah SWT yang dilakukan terus menerus ditempat itu. Raudhah juga dianggap sebagai taman surga, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah. Rasulullah bersabda :
“Diantara rumah dan mimbarku adalah taman dari taman-taman surge, dan mimbarku di atas telingaku”.
Baca juga: 10 Tempat Paling Bersejarah di Kota Mekah
Baqi’ adalah tanah kuburan untuk penduduk sejak zaman jahiliyah sampai sekarang. Jamaah haji yang meninggal di Madinah dimakamkan di Baqi, letaknya di sebelah timur dari Masjid Nabawi. Di sinilah makam Ustman bin Affan ra, para istri Nabi, putra dan putrinya, dan para sahabat dimakamkan.
Masjid Quba adalah Masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW pada tahun 1 Hijriah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah tenggara kota Madinah. Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Masjid Quba adalah Masjid yang dibangun atas dasar takwa.
“Janganlah kamu bersembahyang dalam Masjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya Masjid yang didirikan atas dasar takwa (Masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu shalat di dalamnya. Di dalamnya Masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih”. (QS. At Taubah : 108).
Masjid Qiblatain atau Masjid dua kiblat adalah salah satu tempat bersejarah madinah dan masjid terkenal di Madinah. Masjid ini mula-mula dikenal dengan nama Masjid Bani Salamah, karena Masjid ini dibangun di atas bekas rumah Bani Salamah. Pada permulaan Islam, orang melakukan Shalat dengan kiblat kea rah Baitul Maqdis (Masjidil Aqsa Palestina).
Kemudian belakangan turun wahyu kepada Rasulullah SAW untuk memindahkan kiblat kea rah Masjidil Haram di Mekkah. Peristiwa itu terjadi pada tahun kedua Hijriah hari senin bulan rajab waktu Dzuhur di Masjid Bani Salamah ini. Ketika itu Rasulullah SAW tengah shalat dengan menghadap kea rah Masjidil Aqsa. Di tengah shalat, tiba-tiba turunlah wahyu surat Al-Baqarah ayat 144 :
“Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Alkitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Tuhannya, dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan”. (QS. Al Baqarah : 144).

Jabal Uhud adalah bukit yang mencintai kita dan kita mencintainya. Begitu Nabi bersabda soal Jabal Uhud, bukit kemerahan yang menjadi saksi gugurnya para syuhada di Madinah. Uhud adalah kawasan perang besar antara kaum Muslim dengan kafir Quraisy yang peristiwanya akan terus dikenang hingga akhir masa.
Tepat di depan jabal Uhud terletak makan Paman Nabi Saw. Hamzah bin Abdul Mutholib merupakn paman nabi yang sangat disegani dam ditakuti kaum kafil Quraisy, beliau adalah pelindung nabi dan bergelar Singa dari padang pasir karena beliau gagah berani dan lihai berperang. Dalam kisah tersendiri seperti yang bisa kita lihat dalam film Lion of The Dessert, Sayyidina Hamzah terbunuh secara tidak ksatria, ditombak dari belakang oleh seorang pembunuh bayaran yang disewa seorang kafir Mekah. Kuburan Hamzah Tidak Terletak di Makam Baqi’.
Baca juga: 27 Perang di Zaman Nabi SAW
Terletak sekitar 3 km sebelah barat laut Masjid Nabawi. Sejarah Masjid Khamsah ini berawal dari perang Ahzab. Kaum muslimin sebanyak 3000 pasukan berhadapan dengan pasukan koalisi yang terdiri dari 4000 pasukan kafir Quraisy yang bergabung dengan pasukan Yahudi dari Bani Quaraidhah dan lain-lain sebanyak 6000 orang, sehingga pasukan gabungan itu berjumlah 10.000 orang.
Untuk menghadapi pasukan Ahzab ini, Salman al-Farisi memberikan masukan yang cemerlang dengan cara membuat parit (Khandaq) sepanjang kurang lebih 2,5 km, kedalaman kurang lebih 3,5 meter dan lebar kurang lebih 4,5 meter. Kaum muslimin bertahan di belakang parit itu, sehingga pasukan lawan mendapat kesulitan untuk menyerang secara langsung.
Penamaan Jabal Magnet hanya terkenal di kalangan orang-orang Indonesia. Warga asli Madinah sendiri menyebutnya sebagai “Manthaqotul Baido” (tanah putih). Jabal Magnet terletak kira-kira 60 kilometer dari Kota Madinah dengan lokasi kanan kiri terdapat perbukitan. Namanya memang tak setenar tempat bersejarah lainnya yang ada di kota suci Madinah dan Makkah, seperti Jabal Uhud, Baqi’; Jabal Rahmah, dan lainnya. Namun, “Jabal Magnet” (Bukit Magnet) setiap tahun selalu dikunjungi jutaan manusia dari berbagai belahan dunia yang sedang menunaikan haji dan umrah atau pun sekedar wisata.
(28560)