
Analisis Berita: Kolonel Israel Ikut Operasi ISIS di Irak
h
Beberapa hari ini beredar berita mengenai “Kolonel Israel Ikut Operasi ISIS di Irak,” yaitu Yusi Oulen Shahak. Berita tersebut antara lain terdapat di situs Portal Piyungan, Eramuslim, dan situs Renovasi Negeri.
Namun terdapat beberapa kejanggalan dalam berita tersebut.
Pertama, berita tersebut tidak ditemukan di media-media mainstream yang umumnya lebih ketat dan teliti dalam menerbitkan berita. Mengingat sangat banyak berita hoax yang beredar di dunia maya.
Kedua, berita tersebut ternyata merupakan berita lawas 22 Oktober 2015 yang bersumber dari situs Global Research.
Situs Globalresearch kerap menerbitkan tulisan yang mengandung teori konspirasi, pseudoscience, dan propaganda. Lihat contoh pandangannya yang cenderung menyangkal genosida Bosnia di tulisan Srebrenica.
Ketiga, situs Globalresearch ternyata mendapatkan berita tersebut dari media Iran, yaitu Fars News.
Media Iran memang selalu mengaitkan ISIS dengan Amerika Serikat (AS) dan Israel. Namun data yang mereka sajikan sering kali merupakan hoax. Lihat lebih perinci dalam Membedah Teori Konspirasi.
Fars News sendiri dikenal sebagai media yang kerap menyajikan berita hoax. Salah satunya adalah berita Alien Nazi yang menyebutkan bahwa pemerintahan AS sejatinya dikendalikan oleh mahluk luar angkasa. Berita tersebut pun dikatakan bersumber dari Snowden.
Keempat, setelah beberapa analis media menanyakan bukti kebenaran berita “Kolonel Israel Ikut Operasi ISIS di Irak,” barulah kemudian muncul foto yang dikatakan sebagai Yusi Oulen Shahak. Namun ternyata terdapat dua versi wajah Yusi Oulen Shahak.

Versi pertama wajah Yusi Oulen Shahak sudah sempat beredar di sosial media. Bentuk lain dari wajah versi pertama ini juga dapat dilihat di situs Renovasi Negeri. Namun ternyata foto dalam meme sosial media tersebut merupakan foto mantan pimpinan IDF, jenderal Benny Gantz.

Versi kedua wajah Yusi Oulen Shahak dapat dilihat di situs ashtarcommandcrew. Namun ternyata wajah tersebut milik Oron Shaul, tentara Israel yang terbunuh di Gaza. Lihat lebih perinci di Observers.

Kelima, pemerintah Irak sendiri tidak pernah mengeluarkan berita tentang “Kolonel Israel Ikut Operasi ISIS di Irak.” Jika berita tersebut benar, seharusnya pemerintah Irak mengeluarkan protes resmi kepada pemerintah Israel.
Apalagi dalam situs Renovasi Negeri disebutkan bahwa ‘Penangkapan kolonel Israel ini akan berdampak serius pada strategi perang Irak, termasuk kemitraan dengan sekutu Israel.’
Sehingga berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, saya pribadi berpendapat bahwa kemungkinan 75% berita tersebut adalah hoax.
Wallahu A’lam
(229)