Bioskop pertama di Jeddah telah dibuka untuk umum pada hari Senin kemarin sebagaimana dilaporkan Arab News (28/1/2019). Bioskop ini diharapkan akan menarik 35 juta penonton di Kerajaan setiap tahun.
Sebelumnya bioskop dilarang di negara itu selama beberapa dekade hingga Pengeran Bin Salman membuka bioskop pertama pada April lalu di Riyadh.
Pada upacara pembukaan Bioskop Vox di Red Sea Mall Jeddah, Cameron Mitchell, CEO jaringan bioskop regional Majid Al Futtaim, mengatakan Arab Saudi memiliki potensi jumlah penonton yang tinggi.
“Jika melihat Dubai, kami memiliki sekitar 15 juta penonton di sana per tahun. Tentang tujuan jangka pendek di Arab Saudi, kami mengharapkan pasar mencapai sekitar 30 juta, ”katanya.
Penelitian dari PwC Timur Tengah pada bulan November memperkirakan bahwa total pendapatan bioskop di Arab Saudi akan mencapai 1,5 miliar USD pada tahun 2030. Perkiraan ini didasarkan pada proyeksi populasi tahun 2030 sebesar 39,5 juta, dan 6,6 layar per 100.000 orang.
Tahun lalu, Vox Cinemas mengatakan akan menginvestasikan 533 juta USD untuk membuka 600 bioskop dalam lima tahun ke depan.
“Sekitar 95 persen karyawan kami di sini berasal dari Arab Saudi. Di negara mana pun kami mengoperasikan bioskop, kami menagmbil pekerja local. Kami memiliki tim Mesir di Mesir dan tim Lebanon di Lebanon dan tentu saja Saudi di Arab Saudi, ”kata Mitchell.
“Kami berharap bioskop di Red Sea Mall akan menayangkan banyak film, mungkin sekitar 300 film per tahun dengan setidaknya enam film baru setiap minggu. Butuh beberapa waktu bagi kita untuk memiliki bioskop yang memadai agar semua orang bisa pergi ke bioskop kapan pun mereka mau.
“Menurut saya, bioskop adalah tempat yang baik bagi keluarga untuk menghabiskan waktu bersama, terutama di hari-hari musim panas, ketika kegiatan di luar ruangan terbatas.”
Akan ada bioskop di Tabuk pada akhir tahun ini atau pada awal 2020 dan pemerintah Saudi sangat membantu, katanya, menambahkan:
“Kami mendapat lisensi April lalu dan kami ingin melakukan langkah-langkah yang diperlukan dan mengikuti peraturan , dan itu berjalan dengan lancar. “
Tidak akan ada masalah dengan pemisahan gender karena ada bioskop untuk keluarga dan yang terpisah untuk yang masih lajang, menurut Mitchell.
Pencabutan larangan bioskop di Arab Saudi adalah bagian dari rencana reformasi Vision 2030 yang digulirkan pengeran Muhammad bin Salman.
(1)