Jika diberikan sebuah contoh:
أكلت الرز في البيت
Apakah anda bisa membaca kalimat Arab gundul di atas?
Tentu tidak. Karena Anda belum belajar bahasa Arab ataupun orang Arab yang terbiasa dengan kalimat tanpa harokat (vokal) di atas sebagaimana umumnya teks Arab ditulis.
Namun, sebagai penutur asli bahasa Indonesia, Anda amat mudah untuk membaca tulisan tanpa huruf vocal seperti teks di bawah ini:
Sy mkn ns d rmh
Mengapa demikian? Padahal kedua kalimat di atas mempunyai makna yang sama. Hal tersebut terjadi karena sebagai penutur asli, kita memahami arti dan posisi tiap kata dalam bahasa ibu kita (bahasa Indonesia) namun sebaliknya tidak untuk bahasa asing. Otak kita dapat menganalisanya:
- huruf /sy/ untuk kata ‘saya’(tidak mungkin kata soya atau suyu) dan merupakan kata benda (posisi subjek),
- huruf /mkn/ untuk kata ‘makan’ bukan kata ‘makin’ atau ‘mungkin’ dan merupakan kata kerja (predikat),
- ns untuk kata ‘nasi’ (bukan nusa), karena setelah Subjek dan prediakt butuh objek,
- huruf /d/ untuk kata ‘di’ serta huruf /rmh/ untuk kata ‘rumah’ bukan ‘ramah’ (bersama kata ‘di’ membentuk kata keterangan tempat).
Kita mudah memetakan kemungkinan dan ketidakmungkinan dari masing-masing tulisan tersebut karena telah mengakrabi setiap jenis kata dalam bahasa kita dan telah ribuan kali mengucapkannya dalam berbagai konteks. Oleh karenanya, membaca tulisan Arab ibarat mengikuti games, dimana kita harus menguasai rumus-rumus dalam sebuah games jika ingin sukses melaluinya.
Jika kita perhatikan, struktur sederhana sebuah bahasa terdiri dari Subjek-predikat-objek dan keterangan di mana sebagian besarnya terdiri dari kata benda (Subjek, Objek dan Keterangan).
Kali ini kita akan bahas rumus Subjek, Objek dan Keterangan merupakan kata benda. Sedang Predikat yang merupakan kata kerja akan dibahas kemudian.
Contoh 1 :
Muslim membaca kitab di masjid.
S P O K
Jika kita masukkan kalimat tersebut ke dalam system gramatika Arab maka akan menjadi:
Membaca Muslimu kitaba di masjidi (verbatif).
P S O K
Muslimu membaca kitaba di masjidi (nominatif).
S P O K
Dalam bahasa Arab asli menjadi:
قَرَأَ ْمُسْلِمُ الكِتَابَ فِي الْمَسْجِدِ (جملة فعلية)
مُسْلِمٌ يَقْرَأُ الكِتَابَ فِي الْمَسْجِدِ (جملة اسمية)
Keterangan:
Pada contoh 1, kata Ahmad (اَحْمَدُ) berharokat dhommah (ــُــ) karena posisinya sebagai subjek (fa’il), Kata kitab (كِتَابَ) berharokat fathah (ـــَــ) karena posisinya sebagai objek (maful bih) yakni. Kata perpustakaan (الْمَكْتَبَةِ)berharokat kasroh (ـــِــ) karena tereaksi huruf jar (preposisi) yakni di (فِي).
Perhatikan Subjek dan Objek pada contoh-contoh berikut:
مُحَمَّدٌ يَقْرَأُ الدَّرْسَ
Muhammad membaca pelajaran
اللهُ خَلَقَ الْاَرْضَ
Allah menciptakan bumi
فَاطِمَةُ تَكْتُبُ الرِّسَالَةَ
Fatimah menulis surat
ذَهَبَ عَلِىٌّ اِلَى الْمَدْرَسَةِ
Ali pergi ke sekolah
أَكَلَ فَرِيْدٌ اَلسَّمَكَ في الْمَطْعَمِ
Farid makan ikan di kantin
Contoh dalam ayat-ayat al-Quran:
- QS. Al-Mujadilah ayat 1:
ôقَدۡ سَمِعَ ٱللَّهُ قَوۡلَ ٱلَّتِي تُجَٰدِلُكَ فِي زَوۡجِهَا وَتَشۡتَكِيٓ إِلَى ٱللَّهِ وَٱللَّهُ يَسۡمَعُ تَحَاوُرَكُمَآۚ
إِنَّ ٱللَّهَ سَمِيعُۢ بَصِيرٌ ١
Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat
- QS. Al-Muzammil ayat 16:
فَعَصَىٰ فِرۡعَوۡنُ ٱلرَّسُولَ فَأَخَذۡنَٰهُ أَخۡذٗا وَبِيلٗا ١٦
Maka Fir´aun mendurhakai Rasul itu, lalu Kami siksa dia dengan siksaan yang berat
.
- QS. Al-Baqarah ayat 7:
خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمۡ وَعَلَىٰ سَمۡعِهِمۡۖ وَعَلَىٰٓ أَبۡصَٰرِهِمۡ غِشَٰوَةٞۖ وَلَهُمۡ عَذَابٌ عَظِيمٞ ٧
Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat
- Surat al-Ghaziyah: 24:
فَيُعَذِّبُهُ ٱللَّهُ ٱلۡعَذَابَ ٱلۡأَكۡبَرَ ٢٤
Maka Allah akan mengazabnya dengan azab yang besar
- QS. At-Tahrim ayat 10:
ضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا لِّلَّذِينَ كَفَرُواْ ٱمۡرَأَتَ نُوحٖ وَٱمۡرَأَتَ لُوطٖۖ …
Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir.
Keterangan:
Subjek (fail) dalam ayat-ayat di atas adalah kata benda yang berharokat dhommah, sedang Objek (maf’ul bih) adalah kata yang berharokat fathah. Predikat (fiil) adalah yang bercetak tebal.
Kesimpulan:
Struktur dasar Bahasa Arab terdiri dari Subjek, Predikat, Objek dengan rumus
Subjek = U ــُــ Objek = A ـــَـ Diawali Preposisi =I ـــِـــ |
lebih lanjut simak penjelasan via video berikut: Bahasa Arab Mudah
(28075)