RIYADH- Universitas Amirah Noura (Princess Noura University) tidak secara resmi mengomentari kasus seorang mahasiswi yang dipaksa meninggalkan bus oleh supervisor karena tidak memakai niqab (cadar). Namun hal itu diposting di akun twitter resmi kampus yang meminta semua mahasiswa untuk mematuhi peraturan universitas. Media ArabNews melaporkan Jumat (5/6).
Kasus ini terungkap setelah rilis dari video klip di YouTube di mana beberapa gadis di dalam bus terlihat berdebat dengan supervisor mereka karena satu siswa telah menunjukkan wajahnya sejenak dan kemudian dengan cepat menutupinya.
Supervisor menghentikan bus dan mengancam akan menurunkan semua siswa keluar dari kendaraan. Dia mengatakan kepada pengemudi untuk tidak melanjutkan sampai ia menemukan mahasiswi yang sempat tidak bercadar tersebut.
Video yang di-share secara luas, menunjukkan supervisor berteriak pada siswa dan menyerukan satu mahasiswi untuk turun karena memperlihatkan wajahnya. Ia mengancam akan menurunkan semua siswa jika mereka tidak memberitahu siapa rekan mereka yang telah memperlihatkan wajahnya.
Sang supervisor lalu memerintahkan sopir untuk mematikan AC untuk memaksa siswa memberitahu teman sebelah mereka. Kejadian itu terjadi pada siang hari saat suhu udara mencapai 47 derajat celcius.
Namun, para mahasiswi tetap menolak untuk memberitahu dan kasus itu diteruskan ke Menteri Pendidikan Azzam Al-Dakhil.
Sementara seorang mahasiswa (anonim), mengatakan ia dan tiga teman dia telah terbiasa untuk melepas niqab dalam bus karena ruangan itu tertutup dan mereka duduk di kursi di barisan belakang.
Tapi supervisor melihat salah satu dari mereka dan bersikeras bahwa dia harus turun dari bus.
Siswa yang merekam insiden itu mengatakan pengawas berdiri di tanah dan memaksa orang lain untuk turun dari bus dan berjalan sampai halte berikutnya.
(308)