
27 Perang di Zaman Nabi Muhammad SAW (bagian 2)
Artikel sebelumnya: Perang di Zaman Nabi, Di sini
10. Perang Uhud

- Waktu : Syawal 3 H
- Lokasi : Gunung Uhud (lokasi di utara Madinah, tinggi: 350 m, panjang: 7 Km, dan lebar: 3 Km)
- Jumlah Muslim : 650 pasukan infantri dan 200 pasukan dengan kendaraan
- Jumlah Musuh : 3000 orang musyrik pimpinan Abu Sufyan
Jalannya Perang:
Ada beberapa faktoryang melatar-belakangi perang ini;
a. Faktor agama:
Orang-orang musyrikin merapatkan barisan mereka. Mereka mengeluarkan harta untuk menghalangi manusia dari jalan Allah, mencegah orang-orang untuk memeluk Islam, dan berupaya menyerang Madinah.
b. Faktor sosial:
Orang-orang Mekah adalah orang yang dihormati di kalangan Arab. Apa yang terjadi di Badar telah mempermalukan dan merendahkan kedudukan mereka. Perang Uhud sekaligus menjadi momen balas dendam mereka atas tewas tokoh-tokoh Quraisy di Badar.

c. Faktor ekonomi:
Kafilah dagang Quraisy mulai terancam ketika melewati jalur perdagangan yang dulu biasa mereka lewati dengan aman. Sekarang, wilayah-wilayah tersebut menjadi bagian dari wilayah negara Islam Madinah atau bertetanggaan. Mereka sadar, sewaktu di Mekah dulu mereka telah merampas harta yang menjadi hak kaum muslimin dan umat Islam pasti akan menuntut hak mereka itu.
d. Faktor politik:
Mengembalikan superioritas Mekah di tanah Arab.
Perang Uhud berakhir dengan kekalahan di pihak umat Islam. 70 orang dari mereka gugur di medan pertempuran dan 40 orang sahabat terluka, termasuk Nabi Muhammad SAW.
Sementara di pihak kaum musyrikin 30 orang tewas.
11. Perang Hamraul Asad
- Waktu : 3 H
- Lokasi : Hamraul Asad
- Jumlah Muslim : 540
- Jumlah Musuh : 970
Jalannya Perang:
Perang ini adalah kelanjutan dari Perang Uhud. Keesokan harinya dalam keadaan terluka, Nabi SAW memimpin 540 sahabat untuk menghadapi 970 orang musyrik yang dipimpin oleh Abu Sufyan.
Perang ini terjadi karena Rasulullah khawatir orang-orang Mekah yang tengah naik moralnya karena memenangkan Perang Uhud, akan melanjutkan ambisi mereka dengan menyerang Madinah.
Apa yang dikhawatirkan Rasulullah pun benar adanya. Orang-orang Mekah tengah bergerak menuju Madinah. Mereka sangka Rasulullah dan para sahabatnya tengah terpuruk mentalnya dan lemah kondisinya, karena sebagian sahabat terluka di Uhud.
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, karena orang-orang musyrikin Mekah lari ketakutan mendengar kabar tentang kedatangan Rasulullah dan pasukannya.
12. Perang Bani Nadhir
- Waktu : Rabiul Awal tahun 4H
- Lokasi : perkampungan Bani Nadhir
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin pasukannya mengepung perkampungan Bani Nadhir karena orang-orang Yahudi ini mengingkari perjanjian damai dengan Rasulullah.
Peristiwa ini berakhir tanpa kontak senjata, Yahudi Bani Nadhir menyerah. Akhirnya mereka diusir dari Madinah. Mereka memilih bergabung dengan kabilah Yahudi lainnya di Khaibar.
13. Perang Badar III
- Waktu : bulan Dzul Qa’dah tahun 4 H
- Lokasi : Zharan atau Asfan
- Jumlah Muslim : 1500 pasukan infantri dan 10 pasukan dengan berkendara
- Jumlah Musuh : 2000 infantri dan 50 pasukan berkendara pimpinan Abu Sufyan.
Jalannya Perang:
Orang-orang Mekah datang untuk menyerang Madinah. Ketika sampai di wilayah Zharan atau Asfan, Rasulullah mengetahui kedatangan mereka, maka beliau pun menyiapkan pasukan untuk menghadang mereka. Abu Sufyan yang mengetahui kesiapan kaum muslimin pun kembali dan mengurungkan penyerangan.
14. Perang Dumatul Jandal
- Waktu : Rabiul Awal tahun 5H
- Lokasi : Dumatul Jandal ( dekat Syam).
- Jumlah Muslim : 1000
Jalannya Perang:
Nabi SAW memimpin 1000 orang sahabatnya menghadapi kabilah-kabilah musrik di wilayah Dumatul Jandal, sebuah daerah dekat wilayah Syam.
Perang ini dilatar-belakangi oleh kabilah-kabilah musyrik di Dumatul Jandal yang melakukan perampokan bagi orang yang melewati daerah mereka dan menggalang kekuatan untuk menyerang Madinah.
Para ahli sejarah berselisih apakah terjadi kontak senjata pada perang ini atau tidak. Ibnul Jauzi dalam Tarikh al-Muluk wa al-Umam menyatakan terjadi kontak senjata. Sedangkan Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah, menukil dari Ibnu Ishaq berpendapat tidak terjadi kontak senjata.
Ash-Shalabi dalam karyanya Shalahuddin al-Ayyubi wa Juhuduhu fi Qaadha ala ad-Daulah al-Fatimiyah wa Tahriri Baitil Maqdis mengatakan inilah kontak pertama umat Islam dengan orang-orang Salib (orang Nasrani). Karena Dumatul Jandal dekat wilayah Syam yang dikuasai Romawi yang berama Nasrani.
15. Perang Bani Musthaliq
- Waktu : Sya’ban tahun 5H
- Lokasi : daerah Muraisi’
- Jumlah Muslim : 700 pasukan infantri dan 30 pasukan berkuda
Jalannya Perang:
Nabi SAW memimpin 700 pasukan infantri dan 30 pasukan berkuda menghadapi orang-orang Bani Musthaliq yang dipimpin oleh al-Harits bin Abi Dharar.
Sebab terjadinya perang ini adalah orang-orang Bani Musthaliq berencana menyerang kaum muslimin. Nabi mengutus Buraidah bin al-Hashib untuk menanyakan kepada al-Harits tentang pernyataan perang tersebut.
Dan berita tersebut benar sebagaimana adanya. Nabi pun dengan cepat merespon hal itu dengan terlebih dahulu melakukan penyerangan. Perlu diketahui, Bani Musthaliq adalah sekutu Mekah saat Perang Uhud.
Perang ini dimenangkan oleh kaum muslimin dengan satu orang sahabat gugur di medan jihad. Sementara 10 orang dari Bani Musthaliq tewas dan sisanya menjadi tawanan.
16. Perang Ahzab / Khandaq
- Waktu : Syawal tahun 5H
- Lokasi : Zharan atau Asfan
- Jumlah Muslim : 3000
- Jumlah Musuh : 10.000 orang pimpinan Abu Sufyan bin Harb
Jalannya Perang:

Perang Ahzab adalah perang melawan sekutu orang-orang musyrik Mekah, musyrik luar Madinah, dan dibantu oleh Yahudi. Mereka semua secara serentang melakukan penyerangan terhadap Kota Madinah.
Perang ini dipicu oleh beberapa orang Yahudi Madinah yang menyeru Mekah dan kabilah-kabilah musyrik lainnya untuk bersekutu menginvasi Madinah.

Mengetahui kabar yang sangat berbahaya ini, kaum muslimin atas usul Shahabt Salman al-Farisi membangun parit (Arab: Khandaq) sebagai benteng pertahanan dari serangan sekutu besar ini.
Walaupun dikepung dan diserang selama satu bulan, kaum muslimin berhasil bertahan. Musuh pun kembali dengan tangan hampa, tanpa kemenangan.
17. Perang Bani Quraizhah
- Waktu : Dzul Hijjah tahun 5H
- Lokasi : Madinah
Jalannya Perang:
Saat Rasulullah membersihkan diri sepulangnya dari Perang Ahzab, Malaikat Jibril datang menemui beliau dan mengatakan, “Apakah engkau sudah meletakkan senjata? Demi Allah, kami para malaikat masih memanggul senjata-senjata kami. Keluarlah menuju mereka”. Rasulullah bertanya, “Kepada siapa?” “Kesana”. Kata Jibril menunjuk kea rah perkampungan Bani Quraizhah. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berangkat menuju Bani Quraizhah (HR. Bukhari).
Yahudi Bani Quraizhah memiliki peran sentral atas terkepungnya kaum muslimin selama 1 bulan dalam Perang Ahzab. Merekalah yang melobi orang-orang musyrik untuk menyerang Madinah, padahal Bani Quraizhah telah mengadakan perjanjian damai dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Perang ini berakhir dengan kemenangan kaum muslimin. Dari pihak kaum muslimin gugur 4 orang sahabat dan 200 lainnya luka-luka. Sementara dari 400 orang Yahudi ada yang tewas da nada pula yang ditangkap.
18. Perang Bani Lihyan
- Waktu : Rabiul Awal tahun 6 H
Jalannya Perang:
Rasulullah SAW memimpin 200 orang sahabatnya menghadapi Bani Lihyan yang membunuh 10 orang sahabat Rasulullah.
Mendengar kedatangan Nabi SAW, orang-orang Bani Lihyan pun lari.
19. Perang Dzi Qard atau al-Ghabah
- Waktu : Rabiul Awal tahun 6 H
- Jumlah Muslim : 500
Jalannya Perang:
Nabi SAW memimpin 500 orang sahabatnya menghadapi Uyainah bin Hishn al-Fazari bersama pasukan berkuda dari orang-orang Ghathafan. Pasukan ini menyerang peternakan Rasulullah dan membunuh seorang dari Bani Ghifar dan menawan istrinya.
Orang-orang Ghathafan ini pun pergi melarikan diri. Dan akhirnya sang wanita tawanan berhasil datang kepada Nabi SAW dengan selamat.
————————-
Bersambung ke Bagian 3
(19005)
[…] 27 Perang di Zaman Nabi Muhammad SAW (2) […]