h
Berita ini banyak tersebar di Medsos terutama setelah Web Piyungan Online (pkspiyungan.org) mempublish status salah seorang netizen yang heran dengan Saudi mengenai BBM-nya yang tidak habis-habis meski dijual murah;
“Saya heran dengan Arab Saudi. BBM dijual murah banget kepada rakyatnya. Listrik juga murah, karena menggunakan BBM yang murah. Ke rumah sakit gratis. Pendidikan gratis. Tidak ada pajak. Lha kok negaranya nggak bangkrut-bangkrut …???
Malah negara kita yang BBM dan listrik naik terus, Pertamina dan PLN ngomongnya kok rugi terus ….???”
Yang salah dari postingan di atas adalah ketika penulis membandingkan BBM Saudi dengan kondisi BBM di negara kita, Indonesia.
Perlu diketahui bahwa negara Arab Saudi adalah negara kaya minyak. Angka produksi minyak Saudi dalam sebulan lebih banyak dibanding angka produksi minyak Indonesia dalam setahun.
Arab Saudi adalah produsen terbesar Minyak di dunia dan sekaligus eksportir terbesar. Arab Saudi memiliki seperempat dari cadangan minyak dunia – lebih dari 260 Milyar barel. Sebagian besar berada di Provinsi Timur, termasuk bidang onshore terbesar di Ghawar dan bidang lepas pantai terbesar di Safaniya di Teluk Arab.
Kilang Arab Saudi memproduksi sekitar 8 juta barel minyak per hari, dan ada rencana untuk meningkatkan produksi menjadi sekitar 12 juta barel per hari, simak: Mengenal Arab Saudi, Negeri Para Nabi.
Tentu tidak tepat jika dibandingkan dengan Indonesia yang lifting minyak hanya mencapai 812 ribu barel per hari sementara konsumsi minyak nasional mencapai 1,6 juta barel per hari. Artinya, Indonesia memang sudah mengalami defisit minyak sehingga kebutuhannya dipenuhi dengan impor. Bahkan, cadangan minyak nasional hanya 3,74 miliar barel dan diprediksi bakal habis pada tahun 2016 (Tempo.co).
Lebih lanjut, Indonesia dengan penduduk 250 juta jiwa, kontribusi migas ke pendapatan negara hanya berkisar 5 persen. Bandingkan dengan Saudi dengan jumlah penduduk hanya sekitar 30 juta jiwa, hampir 90 persen pendapatan Nasional mereka berasal dari migas yang melimpah.
Maka wajar jika Saudi dapat menjual minyaknya dengan harga yang sangat murah ( 1 liter dijual seharga 0,5 Reyal atau sekitar Rp. 1.850 ).
(960)