Ketika Turki Utsmani Menerima Pelarian Yahudi dari Spanyol
Ketika Raja Ferdinand dan Ratu Isabella berhasil menguasai seluruh bumi Andalusia (Spanyol), mereka melancarkan inkuisisi yang mengakibatkan eksodusnya Yahudi pada tahun 1492.
Catatan: Inkuisisi Spanyol adalah institusi pengadilan gereja yang didirikan oleh pasangan Monarki Katolik Raja Ferdinand II dari Aragon dan Ratu Isabella dari Kastilia, yang bertujuan untuk memelihara ortodoksi Katolik di Spanyol, dan mengadili perkara-perkara aliran sesat pasca Reconquista (penaklukan Iberia oleh kerajaan Kristen dari Muslim Moor). Pada awalnya, Spanyol setelah Reconquista merupakan masyarakat beragama yang relatif damai, namun selanjutnya terjadi kekerasan anti-Islam dan anti-Yahudi, sehingga banyak umat Islam dan Yahudi terpaksa pindah agama menjadi Katolik atau melarikan diri (Wikipedia)
Sekitar 150 ribu Yahudi dari semenanjung Iberia mendapatkan kesempatan untuk bermukim di wilayah kekhilafahan Turki Utsmani. Mereka diperbolehkan tinggal di berbagai kota seperti İstanbul, Salonika, Sarajevo, Edirne, Nikopol, Bursa, Aydın, Tokat, Amasya, dan İzmir.
Sudah menjadi tabiat kaum Muslimin untuk mengayomi bangsa dan agama lain dalam kekuasaannya. Untuk itulah kaum Muslimin harus kuat, berjaya, dan bersatu agar kaum minoritas dan tertindas lainnya mendapatkan tempat bernaung.
(1382)