Qatar merupakan negara Paling Kaya di dunia (fortune.com). Pendapatan Perkapitanya (GDP) rata-rata penduduknya berpendapatan Rp 147 juta per bulan.
Di Qatar, setiap bayi yang baru lahir mendapat 1 rumah untuk bayi tersebut dari negara. Saat anak masuk sekolah, negara secara penuh membiayi termasuk biaya hidup dan uang saku dalam jumlah besar. Setelah tamat belajar setiap warga dipersilahkan memilih pekerjaan apapun asal masih di dalam negara Qatar.
Saat berkeluarga negara menyediakan fasilitas untuk asisten rumah tangga dan sopir. Negara yang menggaji mereka.Negara Qatar juga menjamin biaya melahirkan. Perempuan Qatar bisa memilih rumah sakit mana saja di dalam atau luar negeri.
Kaitannya dengan Indonesia, Qatar melakukan ekspansi sebagai pemegang saham terbesar INDOSAT yakni melalui Qatar Telecom, BUMN Qatar.
Qatar menjadi perhatian dunia setelah blokade negara Arab saudi Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir pada 2017 silam.
Sampai kini Qaar terbukti dapat bertahan di saat berbagai krisis yang menimpanya. Qatar terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. Dan baru-baru ini Qatar jusru menang Piala Asia 2019 meski diblokade dari berbagai sudut oleh negara sekitarnya.
A. Profil Singkat
Nama Lengkap : State of Qatar (دولة قطر , Daulah Qatar)
Bentuk Pemerintahan : Monarki Absolut
Kepala Negara : Emir TAMIM bin Hamad Al Thani (sejak 25 Juni 2013)
Kepala Pemerintahan : Perdana Menteri ABDALLAH bin Nasir bin Khalifa Al Thani (sejak 26 Juni 2013)
Ibukota : Doha
Luas Wilayah : 11.586 km2
Jumlah Penduduk : 2.258.283 jiwa (2016)
Pertumbuhan Penduduk : 2,64% (2016)
Bahasa Resmi : Arab
Agama : Islam 77,5%, Kristen 8,5%
Mata Uang : Rial Qatar (QAR)
Hari Nasional : 3 September 1971 (Hari kemerdekaan dari Inggris); 18 Desember 1878 (Hari Nasional Qatar)
Lagu Kebangsaan : “Al-Salam Al-Amiri” (The Amiri Salute)
Kode Domain Internet : .qa
Kode Telepon : 974
Pendapatan Per Kapita : US$. 129.700,- (2016)
Pendapatan Domestik Bruto Nominal : US$ 334,5 miliar (2016)
B. Sejarah Singkat
Qatar merupakan sebuah negara emirat di Timur Tengah yang terletak di sebuah semenanjung kecil di Jazirah Arab di Asia Barat. Satu-satunya batas darat mereka adalah Arab Saudi di selatan dan sisanya berbatasan dengan Teluk Persia. Teluk ini juga yang memisahkan Qatar dari negara pulau Bahrain.
Setelah berada di bawah kekuasaan Utsmaniyah, Qatar menjadi protektorat Inggris pada awal abad ke-20 hingga merdeka pada tahun 1971. Qatar dipimpin oleh Keluarga Thani sejak awal abad ke-19. Syekh Jassim bin Mohammed Al Thani adalah pendiri Qatar. Qatar merupakan negara monarki dan kepala negaranya saat ini adalah Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani. Qatar dapat disebut sebagai negara monarki konstitusionalmaupun monarki absoluttergantung opini. Pada tahun 2003, konstitusi baru disetujui oleh 98% penduduk.Awal tahun 2017, total populasi Qatar mencapai 2,6 juta jiwa: 313.000 warga negara Qatar dan 2.3 juta ekspatriat.
Qatar adalah negara dengan pendapatan ekonomi tinggi, ditopang oleh cadangan gas alam dan minyaknya yang terbesar ketiga sedunia. Negara ini masuk dalam negara berpendapatan per kapita tertinggi sedunia. Qatar digolongkan sebagai negara yang memiliki indeks pembangunan manusia sangat tinggi dan paling baik diantara negara Arab lainnya.Qatar memiliki pengaruh cukup kuat di Jazirah Arab, mendukung beberapa kelompok pemberontak selama Musim Semi Arab baik secara finansial dan melalui grup media global mereka Jaringan Media Al Jazeera. Untuk ukurannya, Qatar memegang pengaruh yang cukup penting di dunia. Qatar akan menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022, menjadi negara Arab pertama yang mendapatkannya.
Pada tahun 2017, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir memutus hubungan diplomatik dengan Qatar dan melabeli negara ini sebagai negara teroris, menyebabkan krisis diplomatik Qatar 2017.
Setelah dominasi Inggris dan Kesultanan Utsmaniyah di Qatar, akhirnya Qatar menjadi negara yang merdeka pada 3 September 1971. Dahulu, Inggris menguasai Qatar sebagai tempat transito kapal dagang sebelum menuju India. Qatar kemudian memperoleh status sebagai dependen dari Inggris, kemudian status protektorat Inggris yang dihentikan pada tahun 1916.
Setelah Perang Dunia Kedua, Qatar berusaha memperoleh kemerdekaannya, terutama setelah India mencapai kemerdekaannya pada tahun 1950-an. Qatar makin gencar setelah Inggris memberikan kemerdekaan kepada Kuwait pada tahun 1961. Pemerintah Inggris menyatakan akan menghentikan penguasaan politik tetapi tetap meneruskan penguasaan ekonomi di Qatar. Hal ini tidak dibiarkan oleh Qatar dengan membentuk Federasi Arab Teluk bersama dengan Bahrain.
C. Sistem Pemerintahan dan Politik
Qatar merupakan negara monarki konstitusionalmaupun monarki absoluteyang dipimpin oleh keluarga Al Thani.Dinasti Al Thani telah memimpin Qatar sejak 1825Tahun 2003, Qatar mengadopsi konstitusi yang memilih langsung 30 dari 45 anggota Dewan Legislatif.Konstitusi ini disetujui mutlak dalam referendum dengan angka 98%
Emir kedelapan Qatar adalah Tamim bin Hamad Al Thani, ayahnya adalah Hamad bin Khalifa Al Thani yang menyerahkan kekuasaan padanya 25 Juni 2013 Kanselir tertinggi memiliki kekuasaan eksklusif untuk memilih dan mencopot perdana menteri dan menteri kabinet yang semuanya membentuk Dewan Menteri. Dewan Menteri adalah otoritas eksekutif tertinggi di negara ini.Dewan Menteri juga memulai legislasi. Hukum dan dekrit yang diusulkan Dewan Menteri akan dirujuk ke Dewan Penasihat (Majilis Al Shura) untuk didiskusikan kemudian diberikan ke Emir untuk diratifikasi. Majelis Konsultatif memiliki otoritas legislatif terbatas untuk menyusun dan menyetujui hukum, tapi Emir yang menentukan semuanya di akhir. Anggota dewan saat ini terdiri dari anggota yang ditunjuk oleh Emir, karena tidak ada pemilihan legislatif sejak 1970. Pemilihan legislatif ditunda sampai paling tidak tahun 2019.
Hukum Qatar tidak memperbolehkan pembentukan badan politik atau persatuan dagang.
D. Pembagian Wilayah
Qatar dibagi menjadi 7 munisipalitas (baladiyah):
- Madinat ash Shamal
- Al Khor
- Umm Salal
- Al Daayen
- Al Rayyan
- Doha
- Al Wakrah
Untuk keperluan statistik, munisipalitas ini dibagi lagi menjadi 98 zona (hingga 2010), yang dibagi lagi menjadi blok-blok
Jumlah penduduk di Qatar berfluktuasi tergantung musim, karena negara ini sangat bergantung dari migran asing. Pada tahun 2017, total populasi Qatar mencapai 2,6 juta, dimana warga negara Qatar hanya 313.000 orang (12%) dan 2,3 juta lainnya adalah ekspatriat.
Warga asing non-Arab menyumbang mayoritas populasi Qatar; Orang India merupakan yang terbesar, mencapai 650.000 orang (2017), diikuti 350.000 orang Nepal, 280.000 orang Bangladesh, 260.000 orang Filipina, 200.000 orang Mesir, 145.000 orang Sri Lanka dan 125.000 orang Pakistan.
E. Pengaruh Qatar di Dunia
Qatar menjadi pemain kunci global antara lain dengan keberhasilan negara tersebut menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022.
Di luar itu, stasiun televisi Al-Jazeera, yang dimiliki pemerintah, memantapkan diri sebagai salah satu media internasional terkemuka.
Di bidang politik, Qatar berupaya untuk menjadi sponsor utama perundingan damai pihak-pihak yang bertikai di Afghanistan.
Kondisi ini jelas berbeda beberapa puluh tahun lalu, di mana Qatar ketika itu adalah salah satu kawasan miskin di Teluk.
Beberapa dekade lalu, Qatar tak lebih dari daerah nelayan yang masuk protektorat Inggris. Negara ini merdeka pada 1971 dan tak lama kemudian menemukan salah satu cadangan gas alam cair (LNG) terbesar di dunia, nomor tiga setelah Rusia dan Iran.
Dengan cadangan LNG mencapai 900 triliun kaki kubik, Qatar menjadi eksportir LNG terbesar di dunia.
Penerimaan dari minyak dan gas membuat pendapatan per kapita rata-rata negara ini mencapai lebih dari US$100.000, jauh melampaui Amerika Serikat atau Inggris.
Penerimaan tersebut memungkinkan pemerintah menggratiskan biaya pendidikan, kesehatan, air dan listrik. Tersedia bantuan perumahan untuk rakyat dan setiap warga dijamin mendapatkan pendidikan.
Dalam periode lima tahun ini, Qatar mengeluarkan dana £80 miliar untuk membangun prasarana umum.
Pendapatan yang melimpah juga memungkinkan pemerintah untuk melakukan ekspansi bisnis dan investasi di luar negeri.
Di Inggris, Qatar memiliki saham kepemilihan Shard di London, salah satu gedung tertinggi di Eropa dan toko serba ada Harrods. Tak hanya itu, Qatar juga memiliki kawasan bekas perkampungan atlet Olimpiade London, blok apartemen mewah di Hyde Park dan sebagian kawasan keuangan di Canary Wharf.
F. Akar Konflik Qatar dengan Saudi Cs
Perang Dunia I meletus tahun 1914. Beberapa Kerajaan Arab (UEA, Qatar, Kuwait, dan Amir Mekah) berada di pihak Inggris yang memerangi Turki Utsmani. Runtuhnya kekhilafahan Turki Utsmani pada 1924 disambut dengan berdirinya negara-negara bangsa di kawasan. Arab Saudi mendeklarasikan pendirian Kerajaan pada tahun 1932, sementara Qatar mengumumumkan kemerdekaan pada 1971 setelah sekian lama berada di bawah protektorat Inggris. Pada tahun 1981 terbentuk Dewan Kerjasama Ekonomi Teluk atau GCC (Gulf Coooperation Council) yang diprakarasai Arab Saudi dengan anggota Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi dan UEA.
Wilayah Teluk telah sekian lama mempertahankan status quo sistem kerajaan dan emirat. Corak pemerintahan ini cenderung dictator dan sama sekali tidak memberi ruang bagi kekuatan oposisi atau ideology lain untuk berkembang. Pengaruh dari luar yang dirasa mengancam stabilitas keamiran akan senantiasa dicurigai dan dipropagandakan sebagai ancaman.
Melalui doktrin keagamaan, Arab Saudi dengan mudah menyeret isu Syiah dari dalil akidah menjadi dalil politik guna membendung pengaruh Iran di kawasan. Ketika dalil keagamaan tidak ditemukan, stigma teroris digunakan untuk labelisasi gerakan Islamis pro perubahan.
Di sisi lain, AS sebagai mitra Saudi Cs melakukan standar ganda dengan memenjarakan demokrasi di kawasan, namun menjadikan demokrasi prioritas kampanye ke dunia. Tegaknya demokrasi di Timur Tengah adalah kiamat bagi para Emir dan Raja yang akan sangat berdampak bagi kelangsungan kerjasama AS- GCC yang terbina dari generasi ke generasi kerajaan.
Momen Arab Spring adalah manisfestasi cita-cita Islamis untuk mendongkel para diktator status quo Timur Tengah. Tentu hal ini sangat tidak disenangi Raja dan para Emir di Teluk. Tercatat Arab Saudi Cs menjadi sponsor utama bagi kudeta pemerintahan demokratis hasil Arab Spring di Mesir dengan mendanai militer kontra revolusi.
Semangat anti hegemoni AS dan Israel yang dibawa Islamis adalah factor utama simbiosis mutualisme AS-Saudi untuk bersama menggencet Islamis dan gerakan Islam di kawasan.
Sementara Qatar –sebagai salah satu Negara GCC—dinilai justru dianggap mendukung upaya destabilitasi kawasan. Qatar dinilai melakukan pelanggaran serius dan sistematis selama beberapa tahun terakhir dengan menciptakan perselisihan internal Negara mitra Teluk, merangkul ekstremis dan kelompok sektarian yang berusaha mengacaukan persatuan internal dan kawasan. Di antara kelompok ekstrimis yang dimaksud Arab Saudi adalah Ikhwanul Muslimin, ISIS dan al-Qaeda.
Saluran al-Jazeera yang sebelumnya berhasil membakar semangat Arab Sping menjadikan Qatar dituduh berusaha mengipas-ngipasi perselisihan internal kawasan. Pihak berwenang di Doha juga dituduh telah mendukung milisi Houthi bahkan setelah deklarasi koalisi untuk mendukung pemerintah yang sah di Yaman.
Qatar dikritik karena memberikan tempat perlindungan kepada mantan kepala Hamas Khaled Meshaal, yang awal bulan ini menggunakan markasnya di Doha untuk meluncurkan sebuah dokumen kebijakan baru Hamas. Termasuk perlindungan mereka pada ulama Ikhwan Dr. Yusuf al-Qaradhawi yang telah lama digugat Saudi Cs.
Lebih lanjut, Qatar bersama Turki menjadi Negara terdepan yang membela pemerintahan Mursi di Mesir saat terjadi kudeta, termasuk dukungan Qatar pada isu-isu dunia Islam yang melibatkan kalangan Islamis.
*diolah dari berbagai sumber
(117)