
Sejarah tercipta kemarin (19/3/2019) saat lantunan ayat al-Quran menggema di Parlemen Selandia Baru. Sesaat para anggota Parlemen berdiri dan mendengarkan bacaan al-Quran untuk menghormati muslimin yang menjadi korban teror masjid di Christchurch. Inilah wajah Selandia Baru yang menjunjung tinggi semangat humanisme.
Saat ribuan Mahasiswa di Universitas Canterbury Christchurch Selandia Baru berdiri dengan latar suara azan berkumandang merdu. Hal ini dilakukan sebagai bentuk simpati dan penghormatan bagi para korban serangan teror di masjid Selandia baru-baru ini.
Saat puluhan warga Selandia Baru mengajak keluarga dan kerabat untuk berkunjung ke masjid-masjid. Mereka penasaran dan ingin mempelajari Islam lebih lanjut.
Pada kesempatan lain, warga muslim Melbourne bersama warga nonmuslim lainnya terlihat khidmat mengikuti salat berjemaah di lapangan kota. Tentu warga nonmuslim hanya melihat ibadah salat sambil mendengarkan lantunan bacaan imam yang syahdu menyayat kalbu membacakan ayat al-Quran surah al-Baqarah 154:
وَلَا تَقُولُوا۟ لِمَن يُقْتَلُ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتٌۢ ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ وَلَٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.
Begitulah, semakin ditekan, Islam akan semakin menampakkan pesonanya. Semoga Allah membukakan hidayah untuk warga Selandia Baru dan Australia yang bersih hatinya.
(932)