LONDON – Kelompok penentang dan para aktivis hak asasi manusia (HAM) di Inggris akan mengadakan demonstrasi menentang kunjungan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman ke Inggris pada bulan Maret, Aljazeera melaporkan (08/02/2017)
Kunjungan yang direncanakan tersebut membuat sejumlah kelompok marah menuduh Arab Saudi melakukan pelanggaran HAM di Yaman.
Selain menentang kunjungan Putra Mahkota Saudi, demonstrasi ini bertujuan sebagai bentuk kampanye melawan perdagangan senjata yang menuduh pemerintah Inggris telah menyetujui kesepakatan senjata dengan Saudi senilai lebih dari 4,5 miliar pound (6,2 miliar dolar AS) sejak dimulainya perang di Yaman. Pemerintah Inggris telah menyetujui kesepakatan tersebut dengan adanya bukti peningkatan serangan udara yang menargetkan warga sipil di sekolah, masjid dan pesta pernikahan di Yaman.
Arab Saudi tetap di cap menjadi salah satu negara terburuk terkait hak-hak perempuan meskipun ada reformasi baru-baru ini di kerajaan tersebut.
Di sisi lain, London Times melaporkan bahwa pihak berwenang Inggris melaporkan kepada para aktivis untuk melakukan demonstrasi menentang kunjungan Ibn Salman yang rencananya akan berlangsung dari tanggal 7 sampai 9 Maret.
Di sisi lain, kunjungan Putra Mahkota Saudi seharusnya dilakukan bulan ini, namun ditunda setelah pejabat Saudi menyatakan keprihatinannya terkait kemungkinan untuk tetap melakukan kunjungan tersebut dengan liputan media negatif, dan demonstrasi menentang catatan buruk HAM Saudi serta perannya dalam Perang Yaman.
Sebanyak 17 anggota parlemen Inggris dari berbagai pihak menandatangani sebuah petisi beberapa hari yang lalu menuntut agar perdana menteri membatalkan kunjungan Mohammed bin Salman karena kejahatan serius yang dilakukan Saudi.
Penandatanganan petisi tersebut menuntut Mohammed bin Salman, dalam kapasitasnya sebagai menteri pertahanan bertanggung jawab atas pelanggaran yang terjadi di Yaman yang menyebabkan krisis kemanusiaan besar di negara tersebut.
(177)