
Ketika kita ingin menguasai sebuah perangkat elektronik (komputer misalnya), maka kita perlu mengenal terlebih dahulu bagian-bagian atau komponen utama yang menyusun computer misalnya keyboard, mouse, layar, dst. Kemudian memahami fungsi tiap komponen dan bagaimana mengoperasikannya.
Begitupun ketika kita ingin memahami Bahasa Arab, terlebih dahulu harus mengenal komponen utama kalimat bahasa Arab.
Berikut komponen penyusun Bahasa Arab dari terkecil hingga terbesar.
1. Huruf (اَلْحَرْفُ)
Secara umum huruf dibagi menjadi 2:
a. Huruf Mabany (Huruf Hijaiyah)
Huruf yang digunakan untuk menyusun suatu kata, baik huruf ‘ilah ( ا و ي ) dan huruf shahih (selain ا و ي ).
b. Huruf Ma’any
Huruf-huruf yang mempunyai makna, misal:
- Huruf Jar (menjadikan kasroh)
مِنْ , إِلىَ , عَنْ , عَلىَ , فِى , رُبَّ , بِ , كَ , لِ
2. Huruf Athof (huruf sambung penyerta)
وَ , ثُمَّ , أَوْ
2. Kalimah (الكَلِمَة)-Kata
Kata dalam Bahasa Arab disebut kalimah. Kalimah adalah lafaz yang mempunyai makna.
Kalimah dibagi menjadi 3 komponen utama:
- Kata Benda (KB) yang disebut isim (الاِسْمُ)
- Kata Kerja (KK) yang disebut Fiil ( الْفِعْلُ)
- Huruf /partikel yang disebut harf ( الْحَرْفُ)
- Isim
Kata yang menunjukkan atas suatu makna dan tidak terikat oleh waktu.
misal:
كِتَابٌ ـ بَيْتٌ ـ دِيْنٌ ـ بَابٌ ـ أسْتَاذٌ ـ شَجَرَةٌ
- 2. Fi’il
Kata yang menunjukkan atas suatu makna dan terikat oleh waktu.
misal:
نَصَرَ ـ كَتَبَ ـ ضَرَبَ ـ جَلَسَ ـ قَتَلَ ـ أَكَلَ
3. Huruf
Kata yang tidak mempunyai makna yang sempurna kecuali setelah bersambung dengan kata yang lain.
3. Jumlah (جُمْلَةٌ) – kalimat
Kalimat dalam bahasa Arab disebut jumlah (جُمْلَةٌ). Jumlah adalah susunan kata yang mempunyai makna. Ada dua jenis struktur kalimat dalam bahasa Arab yang mempengaruhi pola pembagian dan penamaan unsur-unsurnya:
- Jumlah Fi’liyah (جملة فعلية– Kalimat Verbatif
Secara umum, bahasa Arab menganut struktur kalimat Predikat-Subjek-Objek (P-S-O) yang berbeda dengan bahasa Indonesia (S-P-O). Struktur ini disebut jumlah fi’liyah (kalimat verbatif). Pengertian sederhana jumlah Fi’liyah adalah kalimat yang diawali dengan fi’il atau kata kerja.
Dalam struktur ini, unsur kalimat terdiri dari predikat yang disebut fiil (فعل), Subjek disebut Fail (فاعل), dan Objek disebut maf’ul (مفعول).
Contoh:
- الدَّرْسَ مُحَمَّدٌ كَتَب (Muhammad telah membaca pelajaran)
Maful Fail Fiil
- قَرَأَتْ هِنْدٌ الرِّسَالَةَ (Hindun telah membaca surat itu)
Maful Fail Fiil
- يَقْرَأُ الطَّالِبُوْنَ الكِتَابَ (Para siswa sedang membaca buku)
Maful Fail Fiil
- فَتَحَ الْمُسْلِمُ الْبَابَ (Seorang muslim telah membuka pintu)
Maful Fail Fiil
Contoh dalam al-Quran:
QS. At-Tahrim ayat 11
وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلٗا لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱمۡرَأَتَ فِرۡعَوۡنَ إِذۡ قَالَتۡ رَبِّ ٱبۡنِ لِي عِندَكَ بَيۡتٗا فِي ٱلۡجَنَّةِ …
Dan Allah membuat isteri Fir´aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus.
Dalam ayat di atas, kata Allah (اللهُ) sebagai Fail (subjek), sedang kata dharaba (ضَرَبَ) sebagai Fiil (Kata kerja), serta kata matsala (مَثَلَا)sebagai maf’ul (Objek)
- 2. Jumlah Ismiyah(جملة اسمية)-kalimat Nominatif
Jumlah Ismiyah adalah kalimat bahasa Arab didahului dengan Subjek (kata benda atau isim). Dalam struktur kalimat ini, unsurnya terdiri dari mubtada (مبتدء) dan khabar (خبر).
Mubtada’ adalah pokok kalimat, berada di awal kalimat.
Khobar adalah anak kalimat yang menerangkan mubtada’ dan disebutkan setelah mubtada’.
Contoh:
- اَلجَامِعَةُ واسِعَةٌ (kampus itu luas)
K M
- اَلطَّالِبُ يَذْهَبُ اِلَى الْمَسْجِدِ (mahasiswa itu pergi ke masjid)
K M
- عَلِيٌّ اَبُوْهُ مُدِيْرُالْمَدْرَسَةِ ( Ali bapaknya seorang kepala sekolah)
K M
- مُحَمَّدٌ فِي الْفَصْلِ (Muhammad di dalam kelas)
K M
Keterangan:
M= mubtada (مبتدء)
K= khobar (خبر)
Khobar pada contoh (1) disebut khobar mufrod (kata tunggal)
pada contoh (2) adalah khobar denan jumlah fi’liyah,
pada contoh (3) khobar berupa jumlah ismiyah,
dan pada contoh (4) khobar dengan sibghu jumlah (menyerupai jumlah).
Contoh dalam ayat al-Quran:
QS. Al-Fath ayat 29:
مُّحَمَّدٞ رَّسُولُ ٱللَّهِۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُۥٓ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلۡكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيۡنَهُمۡۖ
Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka.
Pada ayat di atas, kata Muhammad (مُحَمَّدٌ)sebagai mubtada dan kata rasulullah (رَسُوْلُ اللهِ)sebagai khabar.
Dalam struktur ini juga dikenal istilah khabar muqaddam, yakni kalimat yang mendahulukan khobar dari mubtada’nya (khobar ada di depan).
Contoh:
- هُنَاكَ أُسْتَاذٌ(di sana ustadz)
M K
- فِي الْحَقِيْبَةِ كِتَابٌ (di dalam tas ada buku)
M K
- لِلّهِ الْحَمْدُ (bagi Allah segala pujian)
M K
- فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَرَضٌ (البقرة:10) (di dalam hati mereka ada penyakit)
M K
4. Fiqrah ( فِقْرَة) – Paragraf
Dari beberapa kalimat (jumlah) akan membentuk sebuah paragraph yang disebut fiqrah (فِقْرَة). Dalam sebuah fiqrah akan terdapat fikroh (فِكْرَة رَئِيسِيَّة) yakni pikiran utama dari sebuah paragraph tersebut.
Selanjutnya gabungan dari beberapa paragraph ini akan membentuk sebuah wacana atau nash (النصّ ).
(142)