
Partai Salafi An-Nur Alami Kekalahan Besar dalam Pemilu Mesir!
Setelah sebelumnya bersikeras mengikuti pemilu Mesir meski Partai-partai Islam lainnya boikot, kali ini partai Salafi An-Nur harus menanggung malu.
Hasil tahap pertama pemilihan parlemen Mesir menunjukkan bahwa Koalisi pro As-Sisi “Demi Cinta Mesir” telah menang besar, sedang partai Salafi An-Nur telah mengalami kekalahan besar yang mengejutkan.
Ahram Online melaporkan (20/10/2015), tidak hanya An-Nur yang gagal untuk memperoleh suara di Delta Nil Barat, bahkan hampir tidak ada satu pun dari 160 calon independen yang berhasil memenangi satu kursi.
Kekalahan Partai An-Nur sangat kontras dengan perolehan gemilang di tahun 2011 silam dimana An-Nur menempati posisi kedua setelah Ikhwanul Muslimin (FJP) dalam hal jumlah kursi.

Ikhwan, kini kelompok yang dilarang rezim As-Sisi, telah memenangkan 42,7 persen kursi, sementara An-Nur memperoleh 22,1 persen. Kedua belah pihak, bersama kelompok Islam kecil lainnya, menjadi kelompok mayoritas dengan lebih dari 70 persen kursi di parlemen 2011/2012.
Pendukung partai – terutama di basis kekuatan di Alexandria dan Beheira – mengatakan mereka sangat terkejut dengan hasil tersebut. Salah Abdel-Maaboud, seorang pejabat senior An-nur mendesak anggota partai tidak terganggu oleh hasil seraya berseru; “mari kita berharap bahwa akan ada kabar baik dari Allah di akhir.”
Ada kepercayaan luas bahwa kampanye anti partai Islam memainkan peran besar dalam mengisolasi partai An-Nur, terutama di Alexandria.
“Ini bukan hanya isolasi untuk partai An-Nur tapi untuk politik Islam secara keseluruhan,” kata juru bicara kampanye Mohamed Othman.
Othman mengatakan kepada wartawan di Alexandria bahwa “kekalahan partai An-Nur berarti kekalahan memalukan bagi gerakan politik Islam secara keseluruhan. Ini hanya menunjukkan bahwa gelombang melawan Islam politik di Mesir telah mencapai puncaknya. Itu dimulai dengan mengusir Ikhwanul Muslimin dari kekuasaan di pemberontakan rakyat pada 2013, dan sekarang tiba giliran tragis bagi kelompok Islam lain – Nour -, hanya dalam waktu dua tahun “

Pejabat An-Nur Akan Tersingkir dari Parlemen
Kekalahan An-Nur di 15 kursi Delta Nil Barat juga berarti bahwa para pejabat terkemuka yang merupakan anggota parlemen 2012 akan absen dari panggung politik. Ini akan menjadi pertama kalinya dalam hampir 20 tahun parlemen Mesir tanpa kekuatan oposisi Islamis. Pada tahun 2000 kandidat Ikhwanul Muslimin memenangkan 17 kursi sebagai calon independen (termasuk Mursi sendiri), naik menjadi 88 (20 persen) pada tahun 2005 .
Di antara kandidat yang kalah dari An-Nur ini adalah Ashraf Thabet, wakil ketua parlemen tahun 2012, mantan anggota parlemen Talaat Marzouq dan wakil ketua Ibrahim Mansour.
Mengomentari hasil awal Senin malam, Sameh Seif El-Yazal, Krtua koalisi “Demi Cinta Mesir”, berbicara kepada saluran Sada El-Balad bahwa “kekalahan An-Nur berarti bahwa Mesir telah belajar dari Pemilu 2011”
“Ini jelas menunjukkan bahwa suasana anti-politik Islam sekarang yang paling dominan. Rakyat Mesir mendukung koalisi yang berusaha untuk bersikap kooperatif dengan negara Mesir di parlemen mendatang,” kata Al- Yazal, menambahkan bahwa “kami mampu mengakhiri mitos popularitas An-nur di daerah Delta Nil Barat.”

Winner Take All
Al-Yazal mengatakan koalisinya memenangkan 57 persen suara dalam pemilihan Delta Nil Barat dan 53 persen di utara, tengah dan selatan Mesir.
UU Pemilu menyatakan bahwa jika koalisi atau partai politik menang lebih dari 50 persen suara dalam sebuah daerah pemilihan, hal itu menjadikannya berhak untuk memenangkan semua kursi di daerah tersebut.
Analis politik Ahram Amr Hashem Rabie mengatakan ia mengharapkan bahwa tahap kedua, yang dijadwalkan 22-23 November, akan mencerminkan suasana hati yang sama.
“Saya tidak percaya bahwa An-nur akan memiliki keberhasilan dalam tahap kedua, terutama di Kairo dan Utara dan Tengah Delta mana ada kompetisi di antara partai yang populer yakni Koalisi ‘Demi Cinta Mesir’ dan koalisi sekuler lainnya,” kata Rabie.
(4032)