
“Kesetian Tanpa Batas, Kepemimpinan Teladan di Garis Terdepan pada 24-28 Ramadhan 1333”
Sejarah Turki Pertempuran ini dikenal oleh bangsa Turki dengan sebutan Kanlı Sırt yang mempertemukan pasukan Australia dan Khilafah Turki Utsmani pada Perang Dunia Pertama. Pertempuran ini merupakan bagian dari Kampanye Militer di Semenanjung Gallipoli sebagai upaya Sekutu untuk mengalihkan perhatian Turki Utsmani menjauh dari wilayah rencana serangan utama di Sarı Baır, Chunuk Baır, dan Bukit-971 yang kemudian dikenal sebagai Serangan Bulan Agustus.
Latar Belakang
Pusat komando Australia pada mulanya hanya mengerahkan kekuatan setingkat brigade dan itu berhasil merebut parit pertahanan Turki Utsmani yang dijaga kesatuan setingkat batalion oada beberapa jam pertama serangan. Namun pertempuran berlangsung selama tiga hari dan Turki Utsmani mengerahkan bantuan dan menyerang balik bebetapa kali sebagai upaya merebut kembali wilayah yang hilang. Kerasnya serangan balik ini memaksa pihak Australia menambah dua batalion baru.
Akhirnya, pada hari Senin 27 Ramadhan 1333 Hijriah (9 Agustus 1915) serangan balasan dihentikan oleh pusat komando Turki Utsmani dan setelah tanggal 28 Ramadhan (10 Agustus) semua serangan sudah berhenti. Pasukan Australia tetap menguasai lokasi tersebut, namun demikian Serangan Bulan Agustus secara umum telah gagal dari tujuannya. Keadaan sama kuat juga terjadi di sekitar wilayah Lone Pine dan garis statik bertahan hingga bulan Desember 1915 dimana pasukan Sekutu akhirnya dievakuasi keluar dari semenanjung semuanya.
Pasukan Yang Terlibat
Pasukan Australia dari Brigade Infanteri Ke-1 telah dipilih untuk melakukan penyerangan dengan kekuatan 3.000 orang di bawah pimpinan Kol. Nevill Smyth. Bersama brigade ke-2 dan ke-3 mereka adalah bagian dari Divisi Infanteri Ke-1 yang dimiliki Australia. Komandan divisnya yang bernama Brig. Jend. Harold Walker adalah perwira Inggris yang baru saja menggantikan sementara May. Jend. William Bridges yang tertembak sniper Turki Utsmani pada bulan Mei sebelumnya.
Sebenarnya Walker tidak terlalu menyukai rencana penyerbuan ke Lone Pine, apalagi hanya sebatas serangan pengalihan saja. Namun, Jend. Sir Ian Hamilton, panglima tentara Inggris, memaksa serangan tersebut untuk dijalankan dengan persiapan yang matang. Walker berusaha sebaik mungkin dalam persiapan agar pasukannya memiliki peluang terbaik dalam melaksanakan tugasnya di medan tempur yang ia nilai kurang menguntungkan.
Kekuatan Turki Utsmani yang berhadapan di wilayah Lone Pine ini terdiri dari 2 batalion dari Resimrn ke-47 di bawah pimpinan Tevik Bey. Kedua batalion ini hanya berkekuatan total 1.000 personil dengan 500 diantaranya ditempatkan sepanjang parit pertahanan terdepan dan sisanya di garis belakang. Lebih ke belakang lagi terdapat pasukan cadangan divisional pada posisi timur-laut di dataran tinggi yang dijuluki “Mortar Ridge.” Mereka ini adalah Resimen Ke-57 yang ditempatkan di sana setelah sebelumnya ditarik dari garis depan di sebelah utara Lone Pine. Posisi lamanya kini ditempati oleh sebuah batalion Arab dari Resimen Ke-72. Posisi sebelah utara Lone Pine dijaga oleh Resimen Ke-125 di Jonhston’s Jolly dan sebelah selatan di Pine Ridge dikawal oleh Resimen Ke-48.
Pertempuran
Pada pukul 17.00, Brigade Infanteri Australia Ke-1 memulai gelombang serbuan pertama dengan 1.800 personil bergerak serentak. Dari sebelah utara mereka, Brigade Infanteri Ke-2 memuntahkan tembakan penekanan ke arah Johnston’s Jolly ketika pada saat yang hampir bersamaan Brigade Infanteru Ke-3 dan Brigade Berkuda Ringan Ke-2 bertahan di garis yang berseberangan dengan Sniper’s Ridge. Separuh pasukan yang menyerbu melewati terowongan yang sudah dipersiapakan sebelumnya sedangkan separuhnya lagi terpaksa melintasi area terbuka diantara kedua garis pertahanan. Area terbuka sepanjang 100 meter ini dijuluki “Daisy Patch” dan mereka yang melintasinya terkena deraan tembakan akurat dari artileri Turki Utsmani garis belakang serta tembakan terarah dari parit pertahanan terdepan.
Dari jendela intai markas komando, komandan senior Turki Utsmani yang dijabat okeh Esad Pasha yang melihat langsung jalannya pertempuran mulai mengkoordinasikan persiapan penangkalan. Perintah penambahan pasukan serts tambahan dukungan artileri mulai ia turunkan. Korban dari pihak penyerang pada gelombang pertama ini cukup ringan karena pasukan Turki Utsmani yang bertahan di garis terdepan masih berada pada posisi dalam perlindubgan. Mereka masih belum sempat muncul kembali ke lorong tembakan di parit pertahanan setelah sebelumnya dihujani tembakan oleh artileri Sekutu.
Parit Pertahanan yang Tidak Terpantau
Ketika gelombang serangan pasukan Australi mendekati parit pertahana terdepan Turki Utsmani mereka menemukannya dalam keadaan tertutupi oleh gelondongan batang pohon tanpa celah masuk yang mudah. Fitur pertahanan ini tidak terdeteksi dari pengintaian udara sebelumnya sehingga tidak masuk ke dalam butir perencanaan. Setelah pasukan Turki Utsmani berhasil melewati fase guncangan hujan artileri, mereka bergegas mengawaki posisi bertahan dan menembaki pasukan Australia dari lubang-lubang pengintaian yang sudah disiapkan sebelumnya. Tembakan jarak dekat itu (point blank range) memakan banyak korban dari pihak Australia. Ketika gelombang serbuan kedua dan ketiga sampai, sebagian dari mereka balas menembak, melempari dengan granat, serta menusukkan bayonetnya dari bagian atas. Sebagian lagi menemukan jalan untuk masuk ke dalamnya melalui celah-celah batang atau bukaan paksa dengan mengangkat gelodongan yang tebal-tebal itu.
Sekelompok lainnya masuk melalui garis parit komunikasi yang lebih terbuka namun agak ke belakang. Sekitar 70 pasukan Turki Utsmani di area ini tertangkap ketika mereka hendak melarikan diri tapi justru tercegat pasukan Australia yang lebih dahulu menutup celah belakang. Sebagian kecil pasukan Australia berhasil menerobos masuk ke area cerukan yang dikenal dengan istikah “The Cup” namun di sana mereka terhenti oleh pasukan Turki Utsmani yang sdh siap bertahan di markas depan resimen. Setelah kontak senjata itu hampir seluruh pasukan Australia terbunuh sedangkan sedikit saja yang tertawan.
Pertempuran Jarak Dekat
Di sepanjang lorong parit pertahanan Turki Utsmani yang gelap lagi sempit itu tak ayal membuat pihak penyerang mrngalami kebingungan tersendiri. Karena mereka khawatir akan terjadinya baku tembak antar teman, pasukan Australia mengalami keraguan untuk menembak maupun maju, sehingga pertempuran yang terjadi berikutnya adalah baku hantam jarak dekat (melee) dimana prajurit saling serang menggunakan bayonet dan granat.
Gelombang pertama Australia yang masuk ke dalam lorong tersebut dengan mudah dihabisi oleh pasukan yang bertahan. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah penyerang maka keunggulan posisi beralih kepada pihak penyerang. Dalam waktu 30 menit pasukan Australia berhasil menguasai area tersebut dan mengusir sisa-sisa pasukan Turki Utsmani dari posisinya. Mereka mulai membangun titik-titik pertahanan baru pada garis belakang ke arah utara maupun selatan serta menghubungkan 7 hingga 8 pos komunikasi yang tadinya terisolir menjadi satu barisan yang terhubungkan lewar galian baru.
Serangan Balasan Turki Utsmani
Tidak lama setelah masuk malam, sekitar jam 19.00, serangan balasan Turki Utsmani dilancarkan oleh Batalion Ke-1 dari Resimen Ke-57 pimpinan Mayor Zeki Bey. Mereka ini diperintahkan untuk membantu beberapa batalion dari Resimen ke-47. Bala bantuan ini meyerang dengan granat dan pertempuran jarak dekat pecah lagi di lekuk-lekuk parit yang berliku itu. Begitu dekatnya jarak pertempuran sehingga kadang granat itu bisa berganti-ganti lemparan sebelum akhirnya meledak.
Pasukan Australia terus bertahan di parit lama itu sambil maju sedikit demi sedikit ke arah garis pertahanan yang baru. Mereka selalu berusaha memblokir jalur komunikasi Turki Utsmani jika memungkinkan. Bahkan jasad pasukan yang gugur mereka jadikan tumpukan untuk menghalau serangan berikutnya. Sedangkan jenazah lainnya diungsikan ke belakang dan yang terluka ditarik mundur ke pusat medikal. Namun perlu diketahui bahwa jumlah jenazah yang begitu banyak, sempitnya area tempur, tingginya ancaman serbuan balik, serta tingkat keletihan yang amat sangat menyebabkan sebagian jenazah terpaksa dibiarkan begitu saja.
Bala Bantuan Turki Utsmani
Sepanjang malam tanggal 24-25 Ramadhan 1333 Hijriah (6-7 Agustus 1915), berdatanganlah bantuan untuk pihak Turki Utsmani dari Resimen Ke-13 dari Divisi Ke-5 pimpinan Ali Reza Bey. Mereka ini telah melakukan long-march dari Kojadere, sebuah wilayah yang dikenal Sekutu sebagai Scrubby Knoll. Divisi Ke-9 pimpinan Kolonel Jerman Hans Kannengieser juga memperoleh perintah dari Esad Pasha untuk bergerak menuju wilayah Lone Pine dari posisi awalnya antara Helles dan ANZAC.
Walaupun Divis Ke-9 nantinya dialihkan, setelah jam 20.00, Resimen Ke-15 dari Divisi Ke-5 pimoinan İbrahim Sukru diperintahkan untuk bertempur setelah bergerak dari posisi awalnya dari selatan di wilayah Kurt Dere dekat Chunuk Baır.
Hingga tiga hari kemudian, pasukan Turki Utsmani terus melancarkan serangan tanpa henti namun belum juga membuahkan hasil dalam perebutan kembali wilayah yang hilang. Seluruhnya tercatat telah diberangkatkan 3 resimen. Pihak Australia juga mendatangkan bantuan mereka untuk mempertahankan apa yang sudah mereka susah-payah kuasai. Sepanjang tanggal 25 Ramadhan (7 Agustus) terjadi pertempuran granat sehingga pihak Australia meningkatkan produksi granat di pabrik lapangan mereka di Teluk ANZAC. Mereka mengolah kaleng bekas jatah makanan prajurit menjadi granat dalam jumlah hampir seribu untuk dikirim ke garis depan.
Pertempuran pada 25-26 Ramadhan (7-8 Agustus) terus berkecamuk dimana serangan balik Resimen Ke-47 semakin menguat bahkan komandan resimen Turki Utsmani, Tevfik Bey, pun ikut terluka. Secara umum serangan balik Turki Utsmani mengalami kebuntuan walau beberaoa area berhasil direbut kembali di sebelah utara dan area sekitar The Cup juga terdorong mundur.
Kesudahan
Sampai dengan saat itu, batalion ke-1 dan ke-2 yang telah bertahan habis-habisan dari serangan balik Turki Utsmani pada sektor selatan mengalami korban yang cukup banyak sehingga posisi mereka digantikan oleh Batalion Ke-7 pada sore harinya. Sedangkan posisi di sebelah utara tidak diubah dan tetap dipertahankan oleh batalion ke-3, ke-4, dan ke-12 hingga ke sektor tengah.
Setelah serangan bertubi-tubi kembali dilancarakan oleh Turki Utsmani dengan pertempuran jarak dekatnya yang mematikan. Pada sore hari tanggal 9 Agustus serangan dihentikan oleh para komandan Turki Utsmani dan kedua belah pihak memperbaiki posisi bertahannya masing-masing dan Pertemouran Lone Pine berakhir sudah.
Agung Waspodo, menghormati para pasukan yang telah setia dalam tugasnya serta para komandan yang memimpin dengan teladan di garis depan. Semoga para syuhada Turki Utsmani di Lone Pine ini semuanya mendapatkan ampunan dari Rabbnya.
Depok, 7 Agustus 2015, lewat tengah malam, 100 tahun kemudian lewat 1 hari.
(2418)